Penyakit Sifilis atau Raja Singa
merupakan infeksi yang kronis, yang dapat menyerang semua alat-alat
dalam badan dan dapat ditularkan dari ibu ke janin.
Penyebabnya adalah
Treponema Palidum, suatu kuman yang berbentuk sprial dan dapat bergerak
dengan sangat lincah.
Penyakit ini telah menjalar ke seluruh
dunia dan menyerang berjuta-juta orang. Penyebarannya adalah melalui
hubungan kelamin (sexual intercourse), dan banyak terdapat di kota-kota
besar terutama kota-kota pelabuhan atau perdagangan. Walaupun sekarang
insidensinya menurun, tetapi penyakit sifilis masih perlu mendapat
perhatian. Hal ini disebabkan karena akibat yang timbul merupakan gejala
sistemik yang sangat luas.
Asal Usul Penyakit Sifilis
Terdapat
banyak pendapat dan spekulasi tentang asal usul penyakit sifilis ini.
Tetapi hanya ada dua teori utama yang menjelaskan asal-usul penyakit
ini. Teori itu adalah :
1. Columbian atau New World Theory
Sesuai
dengan teori ini, penyakit ini belum dikenal di Eropa sebelum tahun
1942. Pada tahun ini Christopher Colombus melakukan suatu pelayaran
bersejarah dengan melintasi lautan Atlantik. Para pelautnya dikatakan
telah dijangkiti penyakit sifilis oleh wanita-wanita setempat di pulau
Hispaniola di Hindia Barat. Pada pelayaran kembali ke Eropa penyakit ini
terus berkembang dengan gejala-gejala berupa bercak-bercak berwarna
tembaga pada setiap penderita yang disebut sebagai Indian Measles.
Sesudah tahun 1943 timbulah epidemi penyakit ini di seluruh Eropa.
2. Unitarian atau African Theory
Menurut
teori ini, penyakit ini sudah ada sejak berabad-abad sebelumnya.
Penaykit ini kemudian menyebar dengan adanya perpindahan penduduk dan
perdagangan budak kenegaraan Amerika.
Dengan adanya perbedaan
udara di Afrika yang panas dengan negara-negara Amerika yang berhawa
dingin, maka kuman-kuman penyakit sifilis lalu menyesuaikan diri dengan
perpindahan ke bagian badan yang panas yaitu di sekitar alat genital
(kemaluan). Dan akibatnya penyakit ini lalu menjadi penyakit yang
ditularkan melalui hubungan kelamin.
Mengapa penyakit ini disebut sifilis ?
Hal
ini disebabkan karena adanya suatu sajak yang ditulis pada tahun 1530.
Pengarangnya bernama FRACASTORO seorang dokter yang juga seorang ahli
sajak yang hidup di Verona, Italia. Dia telah menerbitkan suatu sajak
yang diberi nama sifilis, yang menceritakan pengembalaan babi yang
bernama Sifilis yang mendapat amarah dari Dewa Apollo.
Sehingga
dewa tersebut menjatuhkan hukuman berupa suatu penyakit yang sangat
dahsyat sebagai hukumannya. Tanda-tanda mengenai penyakit yang terdapat
pada sajak tersebut dilukiskan sangat mirip dengan tanda-tanda penyakit
baru yang saat ini sedang melanda negara Itali. Akibat tersebar luasnya
di masyarakat, maka nama sifilis lalu diterapkan begitu saja pada penyakit baru tersebut dan nama tersebut tetap digunakan hingga
sekarang.